tag:blogger.com,1999:blog-8714465161679980362023-11-15T10:15:41.577-08:00Selamat Datang di Blog Penuh CintaMushofatulhttp://www.blogger.com/profile/12435958372629366375noreply@blogger.comBlogger2125tag:blogger.com,1999:blog-871446516167998036.post-9444325128331957082007-09-24T03:15:00.000-07:002007-09-24T03:20:54.233-07:00Ijinkan Aku Melihat Bintang di Hatinya<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Ketika pertama aku melihatnya, entah dari mana datangnya dia. Tiba-tiba saja dapat kurasakan dengan jelas, ada debar halus yang mengetuk perlahan lubuk hatiku. Sebuah debar yang belum pernah kurasakan sebelumnya.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Namun anehnya, justru debar itulah yang menuntunku untuk selalu menatap ke arahnya. Merasa sangat sayang bila sejenak tidak memperhatikan setiap polah tingkahnya. </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Aku bahkan bertanya kepada Tuhanku, “<i style="font-weight: bold;">Ya Allah, Tuhan pemilik cinta dan kasih, apakah arti dari debar ini ? Bukankah Engkau tahu, akan lebih mudah bagiku, bila aku pernah merasakan sebelumnya. Tidak seperti saat ini. Ya Allah, Tuhan yang selalu mencintai hamba-Nya, apakah yang sebenarnya ingin Engkau tunjukkan kepadaku ?</i>”</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Mengertikah dia ? Ketika aku tidak sanggup berlama-lama tidak menatapnya. Tidak juga sanggup sekejap pun, berpaling darinya. Kalbuku tersiksa dan meronta. Jiwaku berteriak. Seolah ada segumpal rindu yang mengendap di dalam kalbu. Kepada dia yang membuatku demikian sibuk dengan debaran halus itu.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Dalam senyum keheningan, aku menghibur hatiku. </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Kasih, apakah engkau menyadari satu hal ? Bahwa pijaran lembut di hatimulah yang memaksa hatiku berdebar halus melalui tatapan bening milikmu. Sebuah debaran halus diantara sekian banyak deburan rindu.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p><br />Sayang, aku ingin engkau mengetahui doaku kepada Tuhanku,”<i><span style="font-weight: bold;">Ya Allah, Tuhan pemilik hati setiap manusia dan yang berhak membolak-balikkan hati manusia. Biarkanlah aku tenggelam dalam limpahan kasih sayang-Mu. Biarkanlah kurasakan dahsyatnya debaran halus diantara deburan rindu yang membuncah. Dengan segenap hati, aku memohon. Sentuhkanlah hati ini dengan pijar lembut itu. Ya Allah, dengan segala kasih dan ridlo-Mu, melalui bening tatapannya</span>, <span style="font-size:130%;"><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 102, 0);">ijinkan aku melihat bintang di hatinya</span></span>.</i>”</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p>Mushofatulhttp://www.blogger.com/profile/12435958372629366375noreply@blogger.com38tag:blogger.com,1999:blog-871446516167998036.post-90015592970613987852007-08-30T21:57:00.000-07:002007-08-30T22:08:13.097-07:00Ketika Semua Diatasnamakan Cinta …<div align="justify">Cinta adalah sebentuk nikmat agung yang Allah karuniakan kepada manusia. Dengan anugerah cinta itulah manusia jadi lebih bermakna. Dengan anugerah cinta pula, setiap rintangan untuk bertemu sang kekasih akan dihadapi dengan lapang dada, bahkan senyuman yang mengembang.</div><div align="justify"><br />Cinta itu tidak statis, cinta itu dinamis, penuh vitalitas dan energi yang mampu membangkitkan kekuatan-kekuatan tersembunyi dalam diri sampai akhirnya dahaga cinta itu terpuaskan.<br />Sekali lagi, cinta menimbulkan serangkaian konsekuensi. Ketika seseorang telah menyatakan cinta dan berkomitmen dengan cinta, maka segala tingkah lakunya akan berjalan di jalur cinta tersebut. Bukankah seorang pecinta akan berusaha untuk menghadirkan kesamaan dengan yang dicintainya, sehingga yang dicintai itu menjadi ridha kepada-Nya?<br /></div><div align="justify">Lalu apakah <strong><span style="font-size:130%;color:#ff6600;">cinta</span></strong> itu ? <strong>Imam Ibnu Qayyim Al- Jauziyyah</strong> mengatakan, "<em><span style="color:#ff9900;">Tidak ada batasan cinta yang lebih jelas daripada kata cinta itu sendiri. Membatasinya hanya akan menambah kabur dan kering maknanya. Maka, batasan dan penjelasan cinta tersebut tidak bisa dilukiskan hakikatnya secara jelas, kecuali dengan kata cinta itu sendiri</span></em>". Walau demikian, sesuatu yang sulit dimaknai bukan berarti tidak bisa dimaknai. </div><div align="justify"> </div><div align="justify">Diantara makna cinta adalah kecenderungan hati untuk lebih mengutamakan yang dicintai daripada diri dan harta sendiri.</div><div align="justify"> </div><div align="justify">Sedangkan dari sudut pandang <strong>Erich Fromm</strong>, seorang psikolog kenamaan berkebangsaan Jerman. Dalam bukunya <strong><em>The Art of Love</em></strong>, ia menyebutkan empat unsur yang hadir dalam cinta, yaitu :</div><div align="justify"> </div><div align="justify"><br /><span style="color:#cc9933;"><strong><span style="font-size:130%;">1. <em>Care</em> (Perhatian)</span></strong><br /></span>Cinta harus melahirkan perhatian pada obyek yang dicintai.<br />Ketika kita mencintai seseorang, maka kita akan memperhatikan kesulitan yang dihadapinya, akan berusaha meringankan bebannya, dan memberikan perhatian yang tinggi atas semua gerak-geriknya.</div><div align="justify"> </div><div align="justify"><br /><strong><span style="color:#cc9933;"><span style="font-size:130%;">2. <em>Responsibility</em> (Tanggung Jawab)</span><br /></span></strong>Cinta harus melahirkan sikap bertanggung jawab terhadap obyek yang dicintainya.<br />Suami yang mencintai istrinya, akan bertanggung jawab terhadap kesejahteraan dan kebahagiaan rumah tangganya. Ia pun akan bertanggung jawab dan mendedikasikan segenap potensi dirinya untuk ‘membahagiakan’ obyek yang dicintainya.</div><div align="justify"> </div><div align="justify"><br /><strong><span style="font-size:130%;color:#cc9933;">3. <em>Respect</em> (Hormat)<br /></span></strong>Cinta harus melahirkan sikap menerima apa adanya obyek yang dicintai dan selalu berikhtiyar agar tidak mengecewakannya. Inilah yang disebut respect</div><div align="justify"> </div><div align="justify"><br /><strong><span style="font-size:130%;"><span style="color:#cc9933;">4. <em>Knowledge</em> (Pengetahuan)</span><br /></span></strong>Cinta harus melahirkan minat untuk memahami seluk-beluk obyek yang dicintai.<br />Ketika kita mencintai seseorang yang akan menjadi teman hidup, kita akan berusaha memahami kepribadian, latar belakang, minat dan kualitas keimanannya.</div><div align="justify"> </div><div align="justify">Empat komponen cinta inilah yang senantiasa terpatri di hati para sahabat. Dan efek yang ditimbulkannya begitu dahsyat.</div><div align="justify"> </div><div align="justify"><strong><span style="color:#66ffff;">Sudahkah dari keempat unsur diatas, terdapat dalam diri anda yang tidak lain juga seorang pecinta dalam hidup ini? </span></strong></div><p align="justify"><strong><span style="font-size:85%;">(Disimpulkan dari artikel berjudul Berawal dari Cinta. Tabloid Republika : Dialog Jum’at, 24 Agustus 2007)</span></strong></p><p align="justify"><strong> </p><div align="justify"><br /></div></strong>Mushofatulhttp://www.blogger.com/profile/12435958372629366375noreply@blogger.com36